Muncar, sebuah desa yang terletak di ujung utara Temanggung. Wilayah yang kental dengan mitos, tapi juga memiliki tanah yang subur penuh harapan. Alamnya yang cantik nan eksotik, bak surga tersembunyi karena lokasinya yang menjorok. Bentang alam dan jarak memisahkan Muncar jauh dari pusat kota. Pastikan kendaraan kita dalam kondisi baik jika ingin menjejak ke tanah Muncar. Kesederhanaan Muncar tergambarkan dengan sulitnya akses perjalanan. Medan yang curam memberi jarak kakunya interaksi antar dusun desa ini. Listrik padam hampir berjelajah setiap hari. Keterbatasan akses internet menambah dinginnya komunikasi ditengah gencarnya era gemerlap teknologi. Dibalik eloknya kesederhanaan, terdapat banyak sisi yang harus diperbaiki. Gradasi pendidikan merupakan sebuah tantangan menuju kemakmuran. Lahirnya Muncar Moncer Muncar diharapkan menjadi desa yang moncer. Moncer diartikan sebagai titik kesejahteraan dan kecukupan. Lahirlah sebutan Muncar Moncer dengan harapan kelak desa ini akan tumbu
Kusta, satu nama penyakit yang kini jarang kita dengar. Namun, bukan berarti penyakit ini sudah tidak ada. Kusta memang penyakit menular, meski untuk penularannya butuh kontak yang lama dengan penderita. Kabar baiknya, dengan penanganan yang tepat dan pengobatan yang patuh, kusta bisa disembuhkan. Kasus kusta di Indonesia selama 10 tahun terakhir mengalami stagnasi dengan jumlah capaian 18.000 kasus. Merupakan tingkat kasus tertinggi ke-3 di dunia. Bukan sebuah prestasi yang membanggakan.